Sabtu, 20 Oktober 2012

Nuansa Lebih Sporty BMW

Hobi otomotif terutama roda empat menjadi dasar banyak orang untuk terjun ke dunia modifikasi sama halnya seperti pemikiran pria berdarah batak satu ini bernama Caesar Panggabean, dari hobinya tersebut dirinya melakukan gubahan untuk pertama kalinya terhadap mobil BMW E 46 318i. Pada kesempatan event Djarum Black Autoblackthrough Medan 2010, Caesar begitu sapaan akrab teman-temannya coba membangun ulang tampang asli BMW miliknya pribadi kearah yang lebih sporty lagi dengan mempercayakan semua ubahan kepada rumah modifikasi Crown Modification. Lama pekerjaan yang dilakukan rumah modifikasi terhadap mobil asli Eropa berjalan hanya dua bulan saja.

Perhatikan bentuk utuh dari mobil ini, meski kondisinya dalam keadaan diam nuansa sporty diluar sangat terasa sekali. Perubahan awal yang dilakukan merujuk kepada bagian luar atau tepatnya body kit, disini meraka melakukan custom body kit M3. selain itu guna memperlihatkan nuansa sporty nan mewah dibagian luar juga terpasang lips depan dan diffuser belakang mengadopsi bahan karbon, sentuhan krom pada bingkai jendela, lampu depan Bi-Xenon dan lain-lain sehingga tak heran kalau mobil mewah ini kini semakin terlihat lebih menonjolkan kehadiran nuansa sporty di bagian eksterior.



















Untuk urusan daya, Caesar tidak mau ambil pusing dirinya masih mengandalkan ketangguhan dari mesin standar BMW hanya saja ada beberapa aksesoris mesin yang dituangkan seperti HKS Grounding Cables, Alutec strut bar, APEXi volt stabilizer, engine bay lighting Sytem, muffler by Borla Exhaust dan sebagainya. Untuk memeberikan kenyamanan serta mendukung sistem kerja mesin dilakukan beberapa pergantian diantaranya velg berdimensi 20 inch yang diusung langsung dari NKB Elite dengan dibungkus oleh ban berkualitas jenis Accelera berukuran 225/35/ZR20. Guna meminimalisir guncangan saat dibawa jalan keliling Medan pria yang bekerja sebagai wiraswasta ini mempercayakan Bilstein B8n untuk mengisi di posisi shock absorber dan menggunakan Eibach Prokit sebagai pengganti spring standar.

Cukup di bagian luar, memasuki sektor interior tak tampak perubahan drastis yang terjadi disini hanya ada beberapa penyematan aksesoris tambahan untuk memperkuat kesan sporty pada mobil ini seperti lingkar kemudi M3 center console With arm rest M3, custom carbon dash panel dan lain-lain. Tak mau dibilang ketinggalan dalam dunia musik, Caesar merelakan bagian bagasi mobil dipenuhi oleh perangkat audio berupa subwoofer 12 inch, 2 buah capasitor bank dan beberapa perangkat pendukung lainnya sehingga menghasilkan dentuman suara yang sangat memanjakan telinga. Satu yang unik dan tampak lain dari pada yang lain yakni dekorasi audio menggunakan bahan karbon. Pada event Djarum Black Autoblackthrough Medan tahun ini, Caesar tidak berharap banyak untuk mendapatkan award.

Perpaduan Elegan dan Sedikit Sporty di Innova

Dalam ajang modifikasi Djarum Black Autoblackthrough (ABT) sering sekali kita jumpai para modifikator dan pemilik mobil yang masih tergolong sangat muda sebut saja salah satunya Aryang Putra. Bagi pria yang berdomisili tetap di Medan ini aktivitasnya sebagai mahasisiwa tidak mengesampingkan hobi utamanya didunia roda empat. Bukti dari keseriusan dirinya terhadap dunia otomotif yaitu dengan membangun kembali tunggangan pribadi berjenis Kijang Innova kearah elegan namun tampak sedikit sporty. Dengan menggandeng rumah modifikasi Solid Automotive, Aryang melangkah pasti mengikuti ajang bergengsi tersebut untuk pertama kalinya.

Konsep elegan dan sedikit bernuansa sporty menjadi andalan perubahan yang dilakukan Aryang Putra terhadap mobil Jepang lansiran tahun 2008 ini, jika kita perhatikan mungkin bagi sebagian orang tidak menyangka kalau mobil ini adalah sebuah mobil keluarga berjenis Innova. Banyak sekali perubahan yang telah terjadi disini meski Aryang masih mengandalkan mesin bawaan pabrikan. Dengan alasan suka merubah bagian luar maka ia lebih memilih bagian eksterior sebagai pekerjaan pertama. "Bagian bemper, lebih suka aja bagian luar dulu baru dalam," ungkap Aryang. Memilih desain model Alphard sebagai penghuni muka mobil menjadikan nuansa elegan sangat kental terlebih adanya beberapa dukungan dari DAD Accesories, lampu projector plus 600 butir crystal Swarovski, stop lamp LED foglamp custom, lampu kolong kiri dan kanan berjumlah 6 buah dan masih banyak lagi.

 

















Guna menciptakan kesan jauh berbeda dengan fisik standar, Aryang melakukan pelebaran body serta menyiramkan warna putih sehingga kesan mewah layaknya sebuah mobil Alphard yang lebar terasa diluar. Masih disektor luar, meski masih mengandalkan mesin standar Aryang tak mau gegabah soal kaki-kaki, pada bagian ini dirinya memilih velg model VIP status berdiameter 20 inch sebagai pengganti velg standar dan dibungkus oleh lapisan karet yang diambil dari merek Achiless berukuran 245/35 untuk roda belakang dan depan.

Memasuki ranah bagian dalam, nuansa elegan sangat kental sekali terasa tidak kalah dengan suasana bagian luar. Tak hanya nuansa elegan yang terasa disini kesan mewah sengaja diciptakan untuk memberikan rasa nyaman kepada pengemudi dan penumpang. "Konsepnya mewah lebih lux soalnya lebih enak ya dan lebih nyaman," ungkap pria ramah ini. Bermacam-macam aksesoris dari DAD terpasang disektor dalam seperti pedal, emblem, shift knob, bantal, mirror dan lain sebagainya. Kehadiran jok kulit dua warna full MBTech menjadikan suasana kabin semakin nyaman apalagi ditambah kehadiran minibar dibagian dashboard dan tengah.


















Tak ketinggalan perangkat audio yang bisa memanjakan telinga, soal penempatan perangkat audio car, Aryang merelakan bagian belakang mobil dijadikan tempat tumpukan audio. Jenis perangkat audio car menjadi pilihan utama agar suara yang dihasilkan benar-benar sempurna, disini terdapat power yang diusung langsung dari Venom kemudian untuk keluarnya suara dari head unit Aryang menyematkan sub vokal, tweeter Cresendo dan lain-lain sedangkan pendukungnya diletakkan layar LCD 3 buah dan 2 buah dibelakang sandaran kepala. Untuk mendapatkan kesan bernuansa club diletakkan satu buah laser lampu. Dengan perubahan yang terjadi sekarang ini di Kijang Innova,

Cita Rasa Sporty Mercedes Benz SLK R171 Berpintu Gullwing


Jika hasrat sudah di dada maka segala upaya pasti akan dilakukan demi mewujudkan keinginan yang ada. Sama halnya dengan Sumitomo yang berupaya tampil beda dari para pemilik Mercedes Benz SLK R171 standard lansiran tahun 2007. Lihat bagaimana keberaniannya turun di ajang Autoblackthrough Medan 2010 dengan merombak struktur pintu sang roadster coupe jadi model bukaan gullwing ala Lamborghini. Dibantu Tommy dari Crown Modification, Sumitomo berhasil mewujudkan sebuah sedan sport dengan cita rasa ekslusif.

Cukup banyak perubahan yang dilakukan pada baju luar mobil berkelir merah metalik ini. Dimulai dari aplikasi bodykit AMG facelift berbahan karbon. Selanjutnya terdapat fin sebagai sirkulasi udara pada kap mesin yang juga sudah dibedah kastem. Menyusur body dari depan ke belakang kita akan mendapati kastemisasi fender yang dilengkapi lampu, bumper belakang kastem dengan diffuser ala SL63, lekukan ducktail dari bahan karbon keluaran AMG, saluran pembuangan dari AMG (Tail End Dual Exit), bahkan sebuah antena belakang yang juga dirancang kastem.

Pada sektor kaki-kaki, Tommy selaku modifikator memasukkan velg Fabulous Profound ring 19 inchi 8,5+9,5. Membalut velg ini dipilihlah ban keluaran Toyo Proxes dengan rincian depan T1 235/35 ZR19 sementara bagian belakang juga dengan ban Toyo Proxes T1R 265/30 ZR 19. Menyempurnakan penampilan kaki-kaki disematkanlah sistem air suspension kastem keluaran Airlift 4 titik.

Beranjak masuk ke dalam kabin, terlihat beberapa ubahan apik yang dipasang agar menyesuaikan dengan nuansa sporty eksterior. " Pada interior kami memasukkan lebih banyak unsur karbon seperti pada tuas dan grip pintu, tuas rem tangan, roll bar, lingkar kemudi serta shift knob AMG yang juga dijejali nuansa karbon " tutur Tommy. Tidak ketinggalan pada jok sudah dibalut kulit warna merah, trim pintu kombinasi suede hitam dan kulit warna merah serta ubahan dashboard yang dicat ulang. Ornamen AMG juga lumayan kental terlihat pada pedal set, karpet lantai, juga pin lock pintu. Semua terbungkus nyaman dalam satu sistem pencahayaan kastem.

Untuk sistem audio, mobil ini hanya mengganti beberapa bagian. Perubahan tersebut meliputi aplikasi head unit Alpine 9887, power keluaran Cliff Design 400, subwoofer juga keluaran Cliff Design 12 inchi, capasitor bank Brax, dan kabel-kabel yang dipercayakan pada merk Musical Fidelity. Puas membedah interior, Tommy lantas mengganti beberapa bagian mesin seperti pelindung mesin berbahan karbon, pemakaian filter udara K&N, serta satu sistem pencahayaan warna merah yang membuat engine bay jauh lebih menarik.

Walau sudah tampil maksimal, Sumitomo selaku owner mobil ini tak memiliki ekspektasi berlebihan. "Harapan saya ikut di ajang Autoblackthrough Medan ini sebenarnya karena hobi saja tapi kalau mobil ini bisa mendapat piala saya pasti akan senang ". "Untuk kedepannya kami belum mempunyai rencana lebih jauh tapi kemungkinan kami akan mengganti velg lebih dahulu " ujar Sumitomo santai. So...kita lihat saja bagaimana peluang mobil merah ini ?

X-Trail Generasi Pertama Bergaya DUB Style Amerika

Mempunyai keinginan untuk membangun mobil bergaya DUB Style dengan rujukan konsep dari Amerika, maka menuntut banyak perubahan yang harus dilakukan pada Nissan X-Trail keluaran 2005. Hal ini dapat dengan mudah diketahui dari perubahan lampu depan yang mengadopsi lampu ala Isuzu D-Max, serta tak luput seluruh eksterior bodinya telah dicustom dengan adopsi bodi kit.

Proses pengerjaan untuk bodinya sendiri memakan waktu sekitar enam bulan dengan banyak pemotongan bodi demi penyesuaian perangkat modif yang hendak diaplikasikan. Perombakan terjadi jelas pada dudukan lampu depan belakang, kemudian berlanjut ke kap mesin, serta beberapa sisi pada bagian samping dan juga atasnya agar sunroof dapat terpasang dengan sempurna. Kemudian kreatifitas sang modifikator bernama Gunawan dari Simple Autoshop berlanjut kepada pembuatan desain bumper depan dan belakang, menyesuaikan dengan konsep dalam tampilannya.

"Pelebaran bodi sekitar 5 centimeter memaksa bagian dalam dari fender harus dipapras agar velg DVS 24 inci dapat bergerak bebas," lebih lanjut dijelaskan oleh Gunawan mewakili sang owner yang bernama Heru. Kemudian bagian suspensi menggunakan Bilstein dan ditunjang dengan pemotongan per guna menurunkan bodi agar selaras dengan konsep yang diusung.

Tren motif fiesta, perpaduan warna dari terang menuju gelap sedang menjadi tren 2010 untuk sektor interior di kota Medan. Inilah yang mendasari Gunawan mengaplikasikan konsep tersebut kedalam X-Trail kliennya. Pemilihan kulit MBtech Camaro pun dirasa pas untuk membalut perangkat jok dan juga beberapa bagian dalamnya. Produk DAD pun juga cukup banyak melekat, sementara agar kesan eye cacthy dapat terwujud maka pemakaian lampu acrilic meliputi handle pintu dan sunroof terlihat mencolok.

Desain interior bermotif kupu-kupu juga terlihat pada balutan sound system yang terdapat di interior bagian buritan. Diantaranya ditongkrongi oleh head unit Alpine 9861e, TV sliding, subwoofer Venom, speaker set Domination, power tiga unit dan lain sebagainya. Sementara itu untuk bagian dapur pacu belum terdapat perubahan yang berarti hanya saja pemakaian kosmetik nampak mempertegas kesan glamor dari Nissan X-Trail tersebut.

Kiat Techno Audio Menangkan SPL Battle

Berawal dari pedoman selalu tuning dan bereksperimen, demikian kira-kira beberapa cara yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil terbaik dari proses penggarapan sound car terutama Sound Pressure Level (SPL). Pada dasarnya SPL merupakan kompetisi sound car mobil yang diukur melalui getaran suara yang bergetar pada kaca mobil depan. Dalam Black Out Loud kategori SPL ini Techno Audio menurunkan Avanza hijau dengan instalatur Arianto.

Arianto membocorkan strategi dan kiatnya dalam merangkai instalasi sound di Avanza yang dipakai "tempur" dalam kontes tersebut. Box menurutnya merupakan salah satu kunci, penggunaan box 12 inci dengan perkiraan kubikasi 1,5 dan peletakan subwoofer dibagian kabin paling belakang. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kabin gain dan mengejar frekuensi, idealnya untuk sebuah mobil bertipe Avanza frekuensi ada disekitar 45-48 hertz.

Pertimbangan lainnya adalah penentuan desain box, karena hal ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam keluaran angin yang dihasilkan. Secara sederhana Arianto menyimpulkan, "Sebenarnya merancang instalasi SPL hanya bagaimana menghasilkan angin yang sekencangnya kearah kabin depan". Desain box berupa airport memiliki ciri corong pipa berada diluar sementara slot lebih cenderung didalam box. Hal ini juga wajib diperhitungkan dengan tipe dan jenis mobil guna memperoleh hasil akhir yang ingin dicapai. Secara singkat ada beberapa kiat yang selalu dilakukan oleh Arianto, yakni rajin tuning, riset dan terakhir adalah wajib menguji coba yang kita lakukan dengan alat ukur seperti yang digunakan dalam Black Out Loud.

Ariyanto sendiri lebih terfokus pada penggarapan SPL karena melihat sisi penilaian yang cenderung lebih akurat dengan menggunakan alat ukur atau mesin. Usaha yang ditempuh olehnya tidaklah sia-sia, dalam dua hari ikut serta dikelas yang berbeda keduanya mendapat gelar juara. Score paling bergengsi pun berhasil diraihnya, yakni 150,5 dan perolehan nilai tersebut langsung menempatkan posisinya kedalam peringkat rekor pertama setelah juara SPL pada Autoblackthrough di Jogja yang hanya mampu bertahan di 149,5 beberapa waktu lalu.

Si Ungu Menawan Toyota Kijang Pick Up Bergaya Low Rider Amerika


Apa jadinya jika konsep ala Amerika diterapkan pada sebuah mobil Asia ? Sebut saja ini adalah eksperimen berani pada mobil keluaran pabrikan Jepang, Toyota. Ya...inilah konsep yang diaplikasi Muhammad Rivai (27) terhadap Toyota Kijang Pick Up lansiran tahun 1992 miliknya. Alih-alih ingin mengadopsi gaya low rider Amerika, Rivai menyulap mobil kesayangannya jadi lebih bergaya meninggalkan kesan sederhana versi standard pabrikan Toyota.

Untuk mengejar ambisinya, Rivai rajin mencari referensi lewat internet. "Modifikasi mobil saya ini inspirasinya berasal dari 3 mobil yaitu Chevrolet, cadillac, dan Hilux". "Saya tertarik untuk memodifikasi pick up karena saya lihat jarang juga orang yang memodifikasi kendaraan jenis ini," ujar Rivai tentang ide modifikasi mobilnya dan juga alasan mengapa dirinya tertarik mendandani mobil pick up.

Diluar semua asumsi orang, Rivai bErhasil memperlihatkan sesuatu yang segar pada perhelatan Autoblackthrough (ABT) Medan 2010. Sekujur tubuh sang pick up dibalur warna ungu metalik. Tak ayal pemilihan warna ini sanggup menghidupkan aura gahar dari eksterior yang kini sudah dijejali perangkat body kit kastem. Untuk yang satu ini Rivai punya rujukan tersendiri.

"Pengerjaan bodykit saya percayakan pada Bengkel Krakatau Hasil Karya, sementara untuk grafis saya bawa ke bengkel Bromo," tutur Rivai lagi. Waktu yang dibutuhkan untuk membangun mobil ini ialah 1 tahun dengan total biaya menelan dana hingga Rp 200 juta. Selain body kit, ubahan eksterior lain meliputi penggantian velg memakai Depth ring 20 inchi, pemotongan chasis, lampu depan mengadopsi kepunyaan Ford Escape, spion dari Nissan Sunny serta lampu belakang Suzuki Katana.

Masuk ke dalam kebin disana terlihat aplikasi dashboard milik Toyota Starlet GT, Stir milik Toyota Kijang Krista, serta ubahan jok mengadopsi kepunyaan Toyota Crown. Yang istimewa lagi dari dalam kabin, disini kita akan dimanjakan dengan perangkat sistem audio prima. Detailnya meliputi penggantian hedunit memakai merk Symbion, 1 buah power Venom Intellegent 400 watt, 1 buah power amplifier Kenwood 1200 watt, 2 buah subwoofer 12 inchi, speaker depan Virus, speaker belakang Kenwood, serta capasitor bank keluaran Intersys.

Sederet perubahan pada mobil ini membuat Rivai bertekad meraih dapat menggondol kategori The Best Pickup. "Target utama saya memang mengincar The Best Pick up tapi disini (ABT) persaingannya cukup ketat dan bagus-bagus semua. Disini aja yang pick up ada 3 mobil, tapi saya berharap bisa meraih hasil yang terbaik !

King Of The King International Modified Show Bandung

Setelah dua hari berlangsung gelaran kontes modifikasi bergengsi yang diadakan di Be Mall-Bandung, akhirnya gelaran International Modified Show sukses membawa jawara baru dari berbagai kategori yang di konteskan.

Empat king dari empat kategori berbeda yaitu, Extream, Elegant, Racing dan JDM sah dinobatkan menjadi jawara gelaran IMS 2011. Hasil penilaian dari para juri pun telah cukup mengukuhkan ke empat peserta tersebut sebagai jawaranya.

Untuk Racing King di menangkan Honda Civic Ferio dari Connection, lalu disusul oleh JDM King yang direbut oleh Honda S2000 SS dari Performance, sedangkan untuk Elegant dan Extreme dua-duanya direbut oleh CheckPoint, yaitu Nissan Sky Line untuk Extreme dan Honda Stream untuk Elegantnya.

Dengan konsep yang diusung benar-benar matang dan melihat rombakan modifikasi dari para jawara terbilang cukup total, maka memang cukup layak mereka menyandang sebagai jawaranya.

teks/foto : *stan/ryan-stan
1. Racing King - Honda Civic Ferio Connection
2. JDM King- Honda S2000 SS Performance
3. Elegant King - Honda Stream Check Point
4. Extream King - Nissan Sky Line Check Point

SUMBER  http://otomotif.bosmobil.com/King_Of_The_King_International_Modified_Show_Bandung-b-1572.html

Nissan Perkenalkan Sistem Kemudi Elektronik


Nissan mengumumkan rencana mereka untuk melengkapi beberapa model Infinity dengan sistem kemudi terbaru. Sistem ini dikalim mampu mengendalikan kemudi secara elektonik, bukan secara mekanik seperti sistem kemudi pada umumnya. Produsen mobil asal Jepang ini memberi nama teknologi terbarunya ini "steer by wire" yang akan diimplementasikan kepada mobil-mobil produksi masal berlencana Infinity.

Dalam keterangan yang diberikan perwakilan Nissan kepada beberapa media massa di luar negeri, mobil-mobil pertama yang telah mengusung teknologi sistem kemudi canggih ini kemungkinan besar sudah bisa dilihat dijalan pada tahun depan. Pada penerapan sistem kemudi canggih ini, model-model Infinity masa depan juga akan dilengkapi dengan backup cluth yang dibuat untuk menghubungkan setir dan ban secara mekanik jika sewaktu-waktu sistem elektronik mengalami masalah.

Sistem ini sendiri bukan untuk yang pertama kalinya diperkenalkan, tahun lalu pihak Audi juga sempat memperkenalkan sistem kemudi seperti ini yang diimplementasikan dalam konsep A2. Yang menjadi pembeda Nissan dengan Audi hanya pihak Nissan berani mengaplikasikan teknologi sistem kemudi terbaru ini pada model produksi masal, dan Audi hanya sebatas mobil konsepnya saja.

Mobil jadul yang di modifikasi ulang

Mobil-mobil didefinisikan sebagai konsep dan prototipe di masa lalu. Beberapa dari mereka benar-benar memiliki desain futuristik dan terlihat sangat aneh.



MORE PICTURE











Tren Modifikasi Mazda 323 Familia, Kurang Laku Tetap Diburu


 
JAKARTA - Sadar atau tidak, ada segelintir komunitas atau perorangan yang sampai hari ini masih setia dengan besutan dream car back to 90s mereka. Dikatakan segelintir karena populasi mobilnya juga tak sebanyak kompetitor Jepang lainnya.

Meski mobil yang dipelihara tergolong minoritas dibanding merek lainnya, toh mereka tetap eksis.Bahkan hingga di arena balap 402 meter. Apalagi kalau bukan Mazda 323 sedan saloon yang pada era ‘90-an dikenal dengan sebutan Lantis dan Familia.

BALAP ATAU ELEGAN
Tak salah bila 323 Lantis dan Familia terbilang jarang di pasaran. Sedan kompak tetapi nyaman ini harus menerima kekalahan telak bersaing dengan Toyota atau Honda yang lagi gencar diminati seperti All New Great Corolla. Meminjam istilah pedagang, ‘kurang laku’.

Meski begitu, Dimitri dan Zefry tetap semangat dengan besutan kesayangan mereka yang sudah dipakai selama 3 tahunan. “Familia itu mobil enak dipakai dan tidak rewel, tetapi banyak orang tak berani memelihara karena spare parts yang katanya mahal,” jelas Dimitri sambil menunjuk Mazda 323 Familia berkelir putih.
Hal senada terungkap dari Zefry yang pakai Familia abu-abu ‘bulu monyet’ untuk drag race. “Mesin 1.800 cc teknologi DOHC sebenarnya tak kalah dengan sedan Jepang lainnya,” jelas pencetak elapsed time 14,3 detik di trek 402 meter ini.

Memang, diakuinya mencari suku cadang racing tak segampang merek lain yang ibaratnya tinggal nyerok langsung dapat. “Mencari camshaft Mazda Speed untuk mesin BP05 ini saja kudu hunting selama berminggu-minggu,” ujar Zefry lagi. Selebihnya harus main persamaan alias parts swap dari mobil lain.


Itu sebabnya, Dimitri enggak mau resiko dengan melakukan rombakan ekstrem pada mesin BP05 di Familia miliknya. “Main piggyback sama pasang header aja, mesin langsung enak buat ngebut,” papar pria yang berdomisili di bilangan Jakarta Timur ini.

Selebihnya, Dimitri lebih senang mendandani mobil dengan aliran elegan untuk dipakai harian. “Saya sudah gonta-ganti pelek dan ini merupakan kombinasi terbaik,” ujar Dimitri menunjuk ke pelek alloy Mercy S-Clas berdiameter 16 inci.
Tentunya setelah suspensi versi customized hasil racikannya dikalibrasi ulang dan adaptor dengan PCD 112 terpasang di roda. Bantingan tetap nyaman meski di jalan jelek sekalipun. Maklum saja, Dimitri membawa ‘perabotan lenong’ di bagasi.

Apalagi kalau bukan sound system beraliran SQL dengan konfigurasi single subwoofer untuk menemaninya selama cruising keluar kota.


Bisa jadi, lantaran Unichip Q keluaran Dastek, header 4-2-1 dan pengapian di-set untuk ‘mengangkat’ akselerasi karena bobot mobil yang bertambah.

Lain ladang, lain ikannya berlaku untuk kondisi mobil Dimitri dan Zefry. Sama-sama membawa ‘perabotan lenong’, Zefry lebih senang membawa customized aluminium fuel tank dan tabung nitrous di bagasi ketimbang peralatan audio. Namanya juga mobil balap, Bro!

Termasuk saat melongok ke bagian kabin alias kokpit yang berisi tachometer monster dan perangkat performa lainnya. “Meski begitu, diusahakan tampilan mobil tetap standar biar dibilang sleeper,” kekeh Zefry.

Kecuali kalau memang lagi drag race di sirkuit Sentul, pelek depan Enkei RPF01 dan ban slick MH enggak bisa bohong, pasti mesin udah oprekan full.

Sebut saja, piston forged alloy  Wiseco, camshaft 272° Mazda Speed, cam gear HKS, header 4-1, nosel injektor Mitsubishi Lancer Evo IV, nitrous oxyde wet system 100 dk dan ECU stand alone.
 Balik ke mobil Dimitri, interior jelas bumi dan langit dengan milik Zefry. Doortrim, dasbor, center console dan jok yang dibungkus ulang bernuansa coklat memang bukan buat balap. Tetapi memang buat pelesir dan cruising.

Apapun selera mereka dalam mendandani Mazda 323 Familia kesayangan, tak membuat sedan kompak 4 pintu ini hilang pamor.

Sebaliknya komunitas yang dibina selama terasa semakin erat. Mungkin karena kaum minoritas sehingga mereka justru lebih solid.

Rencana ‘kopdar’ hari Minggu tanggal 22 Januari besok di Senayan, Jaksel bisa jadi pertanda Familia dan Lantis masih eksis sebagai dream car back to 90s.    (mobil.otomotifnet.com)