Senin, 21 Oktober 2013

Sampah

Sampah merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan mahkluk hidup terutama manusia. Sampah bagaikan debu yang selalu menempel dikulit manusia. Sering kali konotasi kata Sampah dijadikan hal yang negative. Memang sampah banyak mmeberikan efek negative pada manusia namun apabila manusia mau mengolah sampah dengan baik dan benar sampah dapat memberikan keuntungan. Baik dalam bidang ekonomi, maupun social.

Pengertian sampah

Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan (Kamus Istilah Lingkungan, 1994).

Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis (Istilah lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996).

Sampah adalah semua buangan padat yang dihasilkan dari seluruh kegiatan manusia dan hewan yang tidak berguna atau tidak diinginkan (Tchobanoglous, Theiseen dan Eliassen, 1993).

Sampah adalah benda atau barang yang dibuang karena tidak dipakai lagi (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Jadi dapat disimpulkan bahwa Sampah adalah bahan yang tidak dipakai lagi yang merupakan pembuangan dari pembuatan dan pemakaian sesuatu yang tidak berguna, tidak diinginkan, dan belum memiliki nilai ekonomis.


Klasifikasi Sampah

Sampah yang banyak disekitar kita dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok. Yang menjadi dasar pengklasifikasiannya adalah perbedaan dan persamaan yang ada diantara sampah-sampah itu. Indicator pengklafikasian sampah itu diantaranya berdasarka sifatnya, berdasarkan bentuknya, berdasarkan sumbernya, Pengklasifikasian sampah ini berfungsi salah satunya untuk  memudahkan cara pengolahan sampah agar tidak merusak alam. Karena pemrosesan yang salah akan menyebabkan masalah lain, missal sampah rumah sakit diolah seperti pengolahan sampah alam, akan membuat lingkungan sekitar menjadi terkontaminasi oleh bakteri, virus dan bahan-bahan beracun yang sangat berbahaya bagi manusia dan mahkluk lainnya.  Berikut ini pengklasifikasian sampah.

Pengolahan sampahPengolahan sampah yang ada di lingkungan kita tidak sembarang di olah. Pengolahan sampah memiliki prinsip-prinsip yaitu 6R Reuse ( Menggunakan kembali barang bekas, Recycle (Mengolah kembali sampah), Reduce (mengurangi produksi sampah), Replace (mengubah kebiasaan menggunakan bahan yang sukar diolah menjadi yang mudah diolah), Refill (Mengisi kembali wadah yang bisa dipakai), Repair (memelihara dan merawat barang agar tidak mudah ganti barang).

 Penumpukan Sampah

   Sampah memang tak pernah lepas dari kehidupan mahkluk hidup, teruama Manusia. Sampah terus menerus diproduksi oleh manusia.Bahkan sampah telah menjadi masalah serius bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta pada 2007, total produksi sampah mencapai 26.945 m3 atau 6.000 ton per hari. Sebanyak 55 persen di antaranya berupa sampah organik. Adapun 45 persen lainnya berupa kotoran anorganik, antara lain sampah kertas (20,57 persen) dan plastik (13,25 persen). Jumlah Produksi sampah yang sangat jauh lebih banyak dibandingkan pengolahan sampah membuat sampah-sampah yang ada menjadi menumpuk. TPA pun tak jarang telah banyak tak dapat menampung sampah yang ada,hingga perlu lahan lagi dan lagi untuk menampung sampah.Penumpukan sampah telah banyak menimbulkan masalah. Antara lain :
1.       Gangguan estetika, dengan menumpuknya sampah pasti akan merusak pemandangan di sekitarnya. Jadi sampah sangat mengganggu estetika atau keindahan yang ada disekitar tumpukan sampah itu. Hal ini akan sangat berdampak negative pada bidang kepariwisataan.

2.      Pencemaran Lingkungan, menumpuknya sampah pasti memiliki dampak yang sangat negative terhadap lingkungan. Dampak yang diakibatkan dari penumpukan sampah itu antara lain Pencemaran udara, pencemaran tanah, dan pencemaran air.

3.      Kemacetan lalu lintas, hal ini akan terjadi apabila TPA berdekatan dengan tempat-tempat potensial seperti pasar. Arus kendaraan pengangkut sampah yang keluar masuk TPA akan membuat kemacean daerah disekitarnya apalagi itu tempat potensial.
4.      Gangguan Kebisingan, kebisingan akibat lalu lintas kendaraan berat dari mesin-mesin, bunyi rem, gerakan bongar muat, dan lain-lain sangat mengganggu daerah sekitar.
5.      Dampak Sosial, Dengan adanya tumpukan sampah disekitar mereka akan menimbulkan sikap oposisi/sikap menentang dari masyarakat yang daerah sekitarnya dijadikan TPA.
 

Selasa, 15 Oktober 2013

Antara Orang Bodoh Dan Orang Pintar

 Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis...
Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang pintar.
Walhasil boss-nya orang pintar adalah orang bodoh.

Orang bodoh sering melakukan kesalahan,
maka dia rekrut orang pintar yang
tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah.
Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.

Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya
mencari kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk
membayari proposal yang diajukan orang pintar.

Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato,
maka dia menyuruh orang pintar untuk membuatnya.

Orang bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH).
oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar
untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.

Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan,
sementara itu orang pintar percaya.
Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh.
Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada di atas.

Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu yang dipikirkan
panjang-panjang oleh orang pintar. Walhasil orang orang pintar menjadi
staf-nya orang bodoh.

Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan,
dia PHK orang-orang pintar yang berkerja.
Tapi orang-orang pintar DEMO. Walhasil orang-orang pintar
'meratap-ratap' kepada orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan.

Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu
untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan
waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.

Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit.
Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.

Bill gate (Microsoft), Dell, Hendri (Ford),
Thomas Alfa Edison, Tommy Suharto, Liem Siu Liong (BCA group).
Adalah contoh orang-orang yang tidak pernah dapat S1), tapi kemudian menjadi kaya.
Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka.
Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.


PERTANYAAN :
Mendingan jadi orang pinter atau orang bodoh??
Pinteran mana antara orang pinter atau orang bodoh ???
Mana yang lebih mulia antara orang pinter atau orang bodoh??
Mana yang lebih susah, orang pinter atau orang bodoh??

KESIMPULAN:
Jangan lama-lama jadi orang pintar,
lama-lama tidak sadar bahwa dirinya telah dibodohi oleh orang bodoh.

Jadilah orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh.
Kata kunci nya adalah 'resiko' dan 'berusaha',
karena orang bodoh berpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil,
selanjutnya dia berusaha agar resiko betul-betul kecil.
Orang pinter berpikir panjang maka dia bilang resikonya besar untuk
selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut.
Dan mengabdi pada orang bodoh...

Dimanakah posisi anda saat ini...
Berhentilah meratapi keadaan anda yang sekarang...

Ini hanya sebuah Refleksi dari semua Retorika dan Dinamika kehidupan.
Semua Pilihan dan Keputusan ada ditangan anda untuk merubahnya,
Lalu perhatikan apa yang terjadi...