Hobi otomotif terutama roda empat menjadi dasar banyak orang untuk
terjun ke dunia modifikasi sama halnya seperti pemikiran pria berdarah
batak satu ini bernama Caesar Panggabean, dari hobinya tersebut dirinya
melakukan gubahan untuk pertama kalinya terhadap mobil BMW E 46 318i.
Pada kesempatan event Djarum Black Autoblackthrough Medan 2010, Caesar
begitu sapaan akrab teman-temannya coba membangun ulang tampang asli BMW
miliknya pribadi kearah yang lebih sporty lagi dengan mempercayakan
semua ubahan kepada rumah modifikasi Crown Modification. Lama pekerjaan
yang dilakukan rumah modifikasi terhadap mobil asli Eropa berjalan hanya
dua bulan saja.
Perhatikan bentuk utuh dari mobil ini, meski kondisinya dalam keadaan diam nuansa sporty diluar sangat terasa sekali. Perubahan awal yang dilakukan merujuk kepada bagian luar atau tepatnya body kit, disini meraka melakukan custom body kit M3. selain itu guna memperlihatkan nuansa sporty nan mewah dibagian luar juga terpasang lips depan dan diffuser belakang mengadopsi bahan karbon, sentuhan krom pada bingkai jendela, lampu depan Bi-Xenon dan lain-lain sehingga tak heran kalau mobil mewah ini kini semakin terlihat lebih menonjolkan kehadiran nuansa sporty di bagian eksterior.


Untuk urusan daya, Caesar tidak mau ambil pusing dirinya masih mengandalkan ketangguhan dari mesin standar BMW hanya saja ada beberapa aksesoris mesin yang dituangkan seperti HKS Grounding Cables, Alutec strut bar, APEXi volt stabilizer, engine bay lighting Sytem, muffler by Borla Exhaust dan sebagainya. Untuk memeberikan kenyamanan serta mendukung sistem kerja mesin dilakukan beberapa pergantian diantaranya velg berdimensi 20 inch yang diusung langsung dari NKB Elite dengan
dibungkus
oleh ban berkualitas jenis Accelera berukuran 225/35/ZR20. Guna
meminimalisir guncangan saat dibawa jalan keliling Medan pria yang
bekerja sebagai wiraswasta ini mempercayakan Bilstein B8n untuk mengisi
di posisi shock absorber dan menggunakan Eibach Prokit sebagai pengganti
spring standar.
Cukup
di bagian luar, memasuki sektor interior tak tampak perubahan drastis
yang terjadi disini hanya ada beberapa penyematan aksesoris tambahan
untuk memperkuat kesan sporty pada mobil ini seperti lingkar kemudi M3
center console With arm rest M3, custom carbon dash panel dan lain-lain.
Tak mau dibilang ketinggalan dalam dunia musik, Caesar merelakan bagian
bagasi mobil dipenuhi oleh perangkat audio berupa subwoofer 12 inch, 2
buah capasitor bank dan beberapa perangkat pendukung lainnya sehingga
menghasilkan dentuman suara yang sangat memanjakan telinga. Satu yang
unik dan tampak lain dari pada yang lain yakni dekorasi audio
menggunakan bahan karbon. Pada event Djarum Black Autoblackthrough Medan
tahun ini, Caesar tidak berharap banyak untuk mendapatkan award.
Perhatikan bentuk utuh dari mobil ini, meski kondisinya dalam keadaan diam nuansa sporty diluar sangat terasa sekali. Perubahan awal yang dilakukan merujuk kepada bagian luar atau tepatnya body kit, disini meraka melakukan custom body kit M3. selain itu guna memperlihatkan nuansa sporty nan mewah dibagian luar juga terpasang lips depan dan diffuser belakang mengadopsi bahan karbon, sentuhan krom pada bingkai jendela, lampu depan Bi-Xenon dan lain-lain sehingga tak heran kalau mobil mewah ini kini semakin terlihat lebih menonjolkan kehadiran nuansa sporty di bagian eksterior.


Untuk urusan daya, Caesar tidak mau ambil pusing dirinya masih mengandalkan ketangguhan dari mesin standar BMW hanya saja ada beberapa aksesoris mesin yang dituangkan seperti HKS Grounding Cables, Alutec strut bar, APEXi volt stabilizer, engine bay lighting Sytem, muffler by Borla Exhaust dan sebagainya. Untuk memeberikan kenyamanan serta mendukung sistem kerja mesin dilakukan beberapa pergantian diantaranya velg berdimensi 20 inch yang diusung langsung dari NKB Elite dengan
dibungkus
oleh ban berkualitas jenis Accelera berukuran 225/35/ZR20. Guna
meminimalisir guncangan saat dibawa jalan keliling Medan pria yang
bekerja sebagai wiraswasta ini mempercayakan Bilstein B8n untuk mengisi
di posisi shock absorber dan menggunakan Eibach Prokit sebagai pengganti
spring standar.
Cukup
di bagian luar, memasuki sektor interior tak tampak perubahan drastis
yang terjadi disini hanya ada beberapa penyematan aksesoris tambahan
untuk memperkuat kesan sporty pada mobil ini seperti lingkar kemudi M3
center console With arm rest M3, custom carbon dash panel dan lain-lain.
Tak mau dibilang ketinggalan dalam dunia musik, Caesar merelakan bagian
bagasi mobil dipenuhi oleh perangkat audio berupa subwoofer 12 inch, 2
buah capasitor bank dan beberapa perangkat pendukung lainnya sehingga
menghasilkan dentuman suara yang sangat memanjakan telinga. Satu yang
unik dan tampak lain dari pada yang lain yakni dekorasi audio
menggunakan bahan karbon. Pada event Djarum Black Autoblackthrough Medan
tahun ini, Caesar tidak berharap banyak untuk mendapatkan award.
Dalam
ajang modifikasi Djarum Black Autoblackthrough (ABT) sering sekali kita
jumpai para modifikator dan pemilik mobil yang masih tergolong sangat
muda sebut saja salah satunya Aryang Putra. Bagi pria yang berdomisili
tetap di Medan ini aktivitasnya sebagai mahasisiwa tidak mengesampingkan
hobi utamanya didunia roda empat. Bukti dari keseriusan dirinya
terhadap dunia otomotif yaitu dengan membangun kembali tunggangan
pribadi berjenis Kijang Innova kearah elegan namun tampak sedikit
sporty. Dengan menggandeng rumah modifikasi Solid Automotive, Aryang
melangkah pasti mengikuti ajang bergengsi tersebut untuk pertama
kalinya.


Jika
hasrat sudah di dada maka segala upaya pasti akan dilakukan demi
mewujudkan keinginan yang ada. Sama halnya dengan Sumitomo yang berupaya
tampil beda dari para pemilik Mercedes Benz SLK R171 standard lansiran
tahun 2007. Lihat bagaimana keberaniannya turun di ajang
Autoblackthrough Medan 2010 dengan merombak struktur pintu sang roadster
coupe jadi model bukaan gullwing ala Lamborghini. Dibantu Tommy dari
Crown Modification, Sumitomo berhasil mewujudkan sebuah sedan sport
dengan cita rasa ekslusif.
Cukup
banyak perubahan yang dilakukan pada baju luar mobil berkelir merah
metalik ini. Dimulai dari aplikasi bodykit AMG facelift berbahan karbon.
Selanjutnya terdapat fin sebagai sirkulasi udara pada kap mesin yang
juga sudah dibedah kastem. Menyusur body dari depan ke belakang kita
akan mendapati kastemisasi fender yang dilengkapi lampu, bumper belakang
kastem dengan diffuser ala SL63, lekukan ducktail dari bahan karbon
keluaran AMG, saluran pembuangan dari AMG (Tail End Dual Exit), bahkan
sebuah antena belakang yang juga dirancang kastem.
Untuk
sistem audio, mobil ini hanya mengganti beberapa bagian. Perubahan
tersebut meliputi aplikasi head unit Alpine 9887, power keluaran Cliff
Design 400, subwoofer juga keluaran Cliff Design 12 inchi, capasitor
bank Brax, dan kabel-kabel yang dipercayakan pada merk Musical Fidelity.
Puas membedah interior, Tommy lantas mengganti beberapa bagian mesin
seperti pelindung mesin berbahan karbon, pemakaian filter udara K&N,
serta satu sistem pencahayaan warna merah yang membuat engine bay jauh
lebih menarik.
Walau
sudah tampil maksimal, Sumitomo selaku owner mobil ini tak memiliki
ekspektasi berlebihan. "Harapan saya ikut di ajang Autoblackthrough
Medan ini sebenarnya karena hobi saja tapi kalau mobil ini bisa mendapat
piala saya pasti akan senang ". "Untuk kedepannya kami belum mempunyai
rencana lebih jauh tapi kemungkinan kami akan mengganti velg lebih
dahulu " ujar Sumitomo santai. So...kita lihat saja bagaimana peluang
mobil merah ini ?
Proses
pengerjaan untuk bodinya sendiri memakan waktu sekitar enam bulan
dengan banyak pemotongan bodi demi penyesuaian perangkat modif yang
hendak diaplikasikan. Perombakan terjadi jelas pada dudukan lampu depan
belakang, kemudian berlanjut ke kap mesin, serta beberapa sisi pada
bagian samping dan juga atasnya agar sunroof dapat terpasang dengan
sempurna. Kemudian kreatifitas sang modifikator bernama Gunawan dari
Simple Autoshop berlanjut kepada pembuatan desain bumper depan dan
belakang, menyesuaikan dengan konsep dalam tampilannya.
"Pelebaran
bodi sekitar 5 centimeter memaksa bagian dalam dari fender harus
dipapras agar velg DVS 24 inci dapat bergerak bebas," lebih lanjut
dijelaskan oleh Gunawan mewakili sang owner yang bernama Heru. Kemudian
bagian suspensi menggunakan Bilstein dan ditunjang dengan pemotongan per
guna menurunkan bodi agar selaras dengan konsep yang diusung.
Tren
motif fiesta, perpaduan warna dari terang menuju gelap sedang menjadi
tren 2010 untuk sektor interior di kota Medan. Inilah yang mendasari
Gunawan mengaplikasikan konsep tersebut kedalam X-Trail kliennya.
Pemilihan kulit MBtech Camaro pun dirasa pas untuk membalut perangkat
jok dan juga beberapa bagian dalamnya. Produk DAD pun juga cukup banyak
melekat, sementara agar kesan eye cacthy dapat terwujud maka pemakaian
lampu acrilic meliputi handle pintu dan sunroof terlihat mencolok.
Arianto
membocorkan strategi dan kiatnya dalam merangkai instalasi sound di
Avanza yang dipakai "tempur" dalam kontes tersebut. Box menurutnya
merupakan salah satu kunci, penggunaan box 12 inci dengan perkiraan
kubikasi 1,5 dan peletakan subwoofer dibagian kabin paling belakang. Hal
ini bertujuan untuk memenuhi kabin gain dan mengejar frekuensi,
idealnya untuk sebuah mobil bertipe Avanza frekuensi ada disekitar 45-48
hertz.
Ariyanto
sendiri lebih terfokus pada penggarapan SPL karena melihat sisi
penilaian yang cenderung lebih akurat dengan menggunakan alat ukur atau
mesin. Usaha yang ditempuh olehnya tidaklah sia-sia, dalam dua hari ikut
serta dikelas yang berbeda keduanya mendapat gelar juara. Score paling
bergengsi pun berhasil diraihnya, yakni 150,5 dan perolehan nilai
tersebut langsung menempatkan posisinya kedalam peringkat rekor pertama
setelah juara SPL pada Autoblackthrough di Jogja yang hanya mampu
bertahan di 149,5 beberapa waktu lalu.
Apa
jadinya jika konsep ala Amerika diterapkan pada sebuah mobil Asia ?
Sebut saja ini adalah eksperimen berani pada mobil keluaran pabrikan
Jepang, Toyota. Ya...inilah konsep yang diaplikasi Muhammad Rivai (27)
terhadap Toyota Kijang Pick Up lansiran tahun 1992 miliknya. Alih-alih
ingin mengadopsi gaya low rider Amerika, Rivai menyulap mobil
kesayangannya jadi lebih bergaya meninggalkan kesan sederhana versi
standard pabrikan Toyota.
"Pengerjaan
bodykit saya percayakan pada Bengkel Krakatau Hasil Karya, sementara
untuk grafis saya bawa ke bengkel Bromo," tutur Rivai lagi. Waktu yang
dibutuhkan untuk membangun mobil ini ialah 1 tahun dengan total biaya
menelan dana hingga Rp 200 juta. Selain body kit, ubahan eksterior lain
meliputi penggantian velg memakai Depth ring 20 inchi, pemotongan
chasis, lampu depan mengadopsi kepunyaan Ford Escape, spion dari Nissan
Sunny serta lampu belakang Suzuki Katana.
Masuk
ke dalam kebin disana terlihat aplikasi dashboard milik Toyota Starlet
GT, Stir milik Toyota Kijang Krista, serta ubahan jok mengadopsi
kepunyaan Toyota Crown. Yang istimewa lagi dari dalam kabin, disini kita
akan dimanjakan dengan perangkat sistem audio prima. Detailnya meliputi
penggantian hedunit memakai merk Symbion, 1 buah power Venom
Intellegent 400 watt, 1 buah power amplifier Kenwood 1200 watt, 2 buah
subwoofer 12 inchi, speaker depan Virus, speaker belakang Kenwood, serta
capasitor bank keluaran Intersys.

Nissan
mengumumkan rencana mereka untuk melengkapi beberapa model Infinity
dengan sistem kemudi terbaru. Sistem ini dikalim mampu mengendalikan
kemudi secara elektonik, bukan secara mekanik seperti sistem kemudi pada
umumnya. Produsen mobil asal Jepang ini memberi nama teknologi
terbarunya ini "steer by wire" yang akan diimplementasikan kepada
mobil-mobil produksi masal berlencana Infinity.
Sistem
ini sendiri bukan untuk yang pertama kalinya diperkenalkan, tahun lalu
pihak Audi juga sempat memperkenalkan sistem kemudi seperti ini yang
diimplementasikan dalam konsep A2. Yang menjadi pembeda Nissan dengan
Audi hanya pihak Nissan berani mengaplikasikan teknologi sistem kemudi
terbaru ini pada model produksi masal, dan Audi hanya sebatas mobil
konsepnya saja.
























